Kolomnarasi.com — Realisasi investasi Kota Makassar pada triwulan III tahun 2025 menunjukkan capaian yang menggembirakan. Pemerintah Kota melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mengumumkan bahwa nilai investasi yang masuk telah mencapai Rp4,09 triliun, melampaui target tahunan sebesar Rp3 triliun. Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan geliat ekonomi yang semakin stabil, tetapi juga menandai meningkatnya kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Makassar.
Capaian yang Melampaui Target
Menurut keterangan resmi DPMPTSP Makassar pada Jumat (5/12), capaian tersebut menjadi indikator penting bahwa Kota Makassar tetap menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia Timur. Pemerintah kota sebelumnya telah menetapkan target investasi tahunan sebesar Rp3 triliun, angka yang dianggap realistis namun tetap menantang. Dengan realisasi mencapai Rp4,09 triliun pada triwulan III, Makassar tidak hanya memenuhi target, tetapi juga menunjukan kemampuan menarik investasi lebih besar dari yang diperkirakan. Faktor ini menjadi bukti bahwa kebijakan pemerintah dan kemudahan layanan perizinan telah berdampak signifikan dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Peran Strategis DPMPTSP dan Kemudahan Berusaha
DPMPTSP sebagai lembaga yang mengawal arus investasi di Makassar memainkan peran penting dalam capaian ini. Berbagai inovasi layanan, termasuk sistem perizinan berbasis digital, penyederhanaan prosedur investasi, serta pendampingan bagi pelaku usaha, membuat proses perizinan menjadi lebih cepat dan transparan. Upaya tersebut selaras dengan instruksi pemerintah pusat untuk memperkuat implementasi kemudahan berusaha di daerah. Dengan sistem yang semakin terintegrasi dan responsif, investor merasakan kenyamanan dalam memulai maupun mengembangkan kegiatan usaha mereka. Hal inilah yang kemudian mendorong meningkatnya minat investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Sektor Properti sebagai Kontributor Terbesar
Dari total realisasi Rp4,09 triliun tersebut, DPMPTSP menyebutkan bahwa sektor properti menjadi penyumbang terbesar. Investasi mengalir deras ke berbagai subsektor, terutama:
Perumahan
Pembangunan perumahan skala kecil hingga menengah meningkat signifikan. Hal ini dipengaruhi oleh permintaan masyarakat yang terus bertambah, terutama dari kelompok profesional muda dan keluarga baru yang membutuhkan hunian terjangkau namun berkualitas.
Kawasan industri
Pengembangan kawasan industri di Makassar terus berlanjut untuk menampung aktivitas produksi dan distribusi. Banyak investor tertarik pada potensi logistik dan posisi strategis Makassar sebagai pintu gerbang Indonesia Timur.
Perkantoran dan properti komersial
Kebutuhan ruang usaha bagi perusahaan yang ingin berekspansi turut mendorong pembangunan gedung perkantoran dan pusat bisnis baru. Pertumbuhan sektor usaha digital, jasa, dan perdagangan memperkuat kebutuhan ruang komersial yang modern dan mudah diakses. Dengan dominasi sektor properti, Makassar menunjukkan daya tarik sebagai kota yang sedang berkembang dan menawarkan prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Dampak Ekonomi bagi Masyarakat
Realisasi investasi yang tinggi memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap perekonomian masyarakat. Beberapa dampak positif yang terlihat antara lain:
Peluang kerja meningkat
Pembangunan properti dan kawasan industri menciptakan ribuan lapangan pekerjaan, mulai dari tenaga konstruksi hingga pekerja administrasi dan operasional.
Pertumbuhan UMKM
Semakin banyaknya kawasan komersial dan perumahan mendorong berkembangnya usaha kecil seperti kuliner, jasa, dan perdagangan.
Perputaran ekonomi lokal semakin kuat
Aktivitas investasi menstimulasi sektor-sektor pendukung lainnya seperti logistik, transportasi, dan bahan bangunan.
Harapan dan Proyeksi ke Depan
Dengan capaian yang sudah melebihi target tahunan, Pemerintah Kota Makassar menargetkan adanya peningkatan lebih lanjut pada triwulan IV. Jika tren positif ini berlanjut, maka total realisasi investasi tahun 2025 diperkirakan akan semakin meningkat dan memecahkan rekor capaian beberapa tahun terakhir. Pemerintah kota juga berkomitmen terus memperkuat kolaborasi dengan pelaku usaha, meningkatkan kualitas layanan perizinan, serta memperluas peluang investasi baru. Fokus utama tetap pada penciptaan iklim usaha yang sehat, kompetitif, dan berkelanjutan.